Try Out USM STAN

Perhatian !
1. Untuk semua soal, pilihlah satu jawaban yang paling tepat dari empat pilihan yang tersedia.
2. Jawaban benar bernilai 4 (empat); jawaban salah bernilai -1 (minus satu); tidak menjawab bernilai 0 (nol)
3. Nilai mati berlaku pada setiap bagian soal. Anda memperoleh nilai mati jika pada salah satu dari dua bagian soal, jawaban benar (bukan nilai) yang anda peroleh adalah kurang dari 1/3 jumlah soal untuk bagian tersebut
    Tulis lengkap sesuai nomor peserta yang di sms. Apabila nomor peserta tidak terdaftar, maka jawaban tidak dapat dikoreksi

    Pemahaman Bacaan
    Soal nomor 23 – 27 didasarkan bacaan berikut.
    Bacaan 1

    Akhir-akhir ini sering didengar ucapan pejabat yang mengatakan bahwa perlunya pengembangan sumber daya manusia dan sumber daya manusia itu adalah aset nasional. Analogi dengan pernyataan itu dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia dalam suatu perusahaan adalah aset perusahaan yang bersangkutan. Gedung, peralatan dan sebagainya adalah aset perusahaan yang masing-masing nilainya dapat ditemukan dalam neraca perusahaan yang bersangkutan, tetapi nilai sumber daya manusia tidak tercantum dalam neraca perusahaan. Hal ini akan menimbulkan pertanyaan benarkah sumber daya manusia itu merupakan aset perusahaan? Kalau ya, mengapa nilainya tidak tercantum dalam neraca.

    Status aset bagi sumber daya manusia didasarkan atas konsep ilmu ekonomi yang menggolongkan sumber daya manusia sebagai salah satu faktor produksi yang mempunyai potensi memberikan manfaat atau keuntungan di masa yang akan datang. Namun, dari sisi akuntansi, sumber daya manusia bukanlah aset perusahaan. Menurut prinsip akuntansi status aset bagi suatu harta baru diberikan bila harta itu merupakan milik perusahaan.

    Walaupun tenaga kerja yang dipekerjakan perusahaan bukan milik perusahaan yang bersangkutan, perusahaan itu mempunyai rasa memiliki. Buktinya, personil dibina, dilatih, dan ditingkatkan kualitasnya dengan penyediaan biaya yang cukup besar. Tak heran jika pada suatu ketika,tiba-tiba pegawai yang sudah dibina dan dilatih itu pindah ke perusahaan lain, maka perusahaan yang bersangkutan merasa kehilangan, malah merasa hak miliknya dirampas atau dibajak oleh orang lain. Dari sinilah timbul istilah yang popular “pembajakan” personal perbankan oleh bank yang baru tumbuh.









    Captionless Image




    Captionless Image








No comments:

Post a Comment